Si Otak Kadal

print this page
send email
Pernah tidak, ketika kamu merasa sedang menemukan ide yang kamu anggap brilian, ide itu justru hanya hinggap sebatas angan-angan?
Kamu merasa tidak berani, takut dan menjadi tidak percaya diri untuk melaksanakan ide brilian tersebut menjadi kenyataan.
Awalnya kamu merasa semangatmu membara, tetapi ketika dieksekusi, pelan-pelan kamu merasa tidak bersemangat.
Seperti ada yang membisikkanmu dengan kalimat-kalimat yang membuat pesimis, ragu dan mengancam rasa amanmu. Dan sang pembisik itu bernama Si Otak Kadal.
Otak kadal selalu berusaha mengajak kita untuk bertahan hidup. Jika ada yang mengganggu, misal nyamuk, kita akan hancurkan dia sampai mati. Namun, jika ada lawan yang lebih mengerikan, misal ... harimau, otak kita lebih memilih untuk menyuruh kita lari terbirit-birit.
Sadar tidak, ketika kita sedang berpikir, kita merasa ada yang sedang berdikusi dalam otak kita? Nah, rekan diskusi yang paling dominan adalah si otak kadal. Ketika muncul ide baru, si otak kadal merespond dan bertanya. Yakin loe? Sudah diem aja! Si kadal semaksimal mungkin menimbun ide baru itu agar tidak terealisasi.
Akan tetapi, kita juga tidak bisa begitu saja menyerah. Ada senjata yang harus kita siapkan untuk menghadapinya. Senjata yang wajib dimiliki dan ditempa adalah ....
1. mengizinkan ide yang dianggap buruk oleh si kadal untuk masuk. Anggap bahwa tidak apa-apa jika mendapatkan ide buruk, itu adalah hal yang wajar.
2. sebisa mungkin tidak ada plan B dalam sebuah ide. Jangan beri si kadal untuk memilih.
3. latih diri kamu untuk memiliki pola pikir berlawanan dari si kadal.
4. Rangkul kegagalan sebagai pengalaman dalam belajar.
5. Jangan membuat berbagai macam alasan.
InsyaAllah, dengan senjata tersebut kita bisa membuat si kadal tidak sadarkan diri. Selamat berjuang kawan!

By : Wahyu Aditya #KSM