Aku baru
mendengar namanya ketika aku kelas XI. Awan. Tetapi sungguh, aku tidak tahu
yang mana dirinya. Yang mana tampang laki-laki yang memiliki nama itu. Seperti
apakah dirinya. Sungguh, aku belum tahu. Tetapi, aku sudah tahu tampang rumah
pemilik nama itu. Hahaha.. Yaa, salah satu temanku adalah pacar dari salah satu
teman Awan. Dan ketika aku mengantar temanku pulang sekolah, dan ketika ia
mendapati pacarnya di rumah Awan. Dia selalu berkata “Agung mesti nang omahe Awan”. Ketika itu aku tahu tampang rumahnya,
tetapi aku belum tahu tampangnya. Aku hanya sekadar tahu nama dan rumahnya.
Tetapi, aku tidak tahu pemilik di antara keduanya. Ini misterius!
Singkat
cerita, akhirnya aku tahu tampang Awan di display
picture bbm. Saat itu aku sudah kelas XII. Dia nginvite dan aku accept. Tetapi jujur saja, aku sama sekali tidak
sadar kalau ternyata tampang di display picture (dp) bbm itu adalah tampang
kakak kelas yang sebelumnya sudah aku ketahui nama dan rumahnya. Hahahaha..
intinya, aku mengira dia orang lain. Maksutku, aku tahu kalau Awan adalah kakak
kelasku, tetapi aku tidak tahu kalau dia adalah Awan yang rumahnya di situ,
yang aku tahu. hehe.. (mbulet)
Aku masih
ingat sekali ketika aku akan berangkat ke sekolah, aku melihat-lihat Recent Update. Ada dua kakak kelas yang barengan ganti dp, salah satu di antara
keduanya adalah Awan. Saat itu aku kelas XII dan lagi pusing-pusingnya, bingung
mau kuliah dimana (aku inginnya kuliah di Malang, tepatnya UB). Kirain aja
mereka atau minimal salah satu dari mereka itu kuliah di UB. Akhirnya ya aku
bbm lah mereka berdua.
“Pagi kak. Nggak kuliah ya?.”
“Pagi juga dek. Iya, nanti siang
masuknya.” Kakak kelas, sebut saja namanya Dika.
“Pagi :). Iya, kuliah nanti jam tujuh.”
Jawaban dari Awan.
Alasan aku
tidak malu nge-chat mereka (kakak kelas laki-laki) yang sebenarnya tidak aku
kenal itu, selain karena aku tidak punya malu adalah karena memang aku lagi
butuh banget informasi tentang dunia perkuliahan atau perkampusan (di Malang),
selain harus bertanya pada Google (ataupun guru BK). Dan sungguh, aku belum
mengenal mereka sama sekali sebelumnya. Hanya mendengar namanya akhir-akhir aku
kelas XI -_-
“kuliah dimana kak? :)” balesku sama ke
mereka berdua.
“UM dek. Kamu nggak sekolah?” jawab mereka, sama. Haha.. (hanya beda
penempatan titik) :D
Berhubung
saat itu aku lagi cari informasi tentang Universitas Brawijaya. Eh, lah
ternyata kedua kakak kelas yang aku tanya ternyata sama-sama kuliah di
Universitas Negeri Malang.
Yaa,
akhirnya pada saat itu aku tidak banyak tanya-tanya lagi tentang perkuliahan.
Sepertinya perbincangan kita tentang kuliah cukup di pagi itu dengan jawaban
terakhir.. “iya kak, ini mau berangkat sekolah.” selanjutnya aku tidak banyak
tanya-tanya lagi selain tanya mereka ambil jurusan apa.
Satu hal
yang perlu kalian tahu adalah pada 9 Juni 2015 saya dinyatakan LULUS sebagai
Maba Universitas Negeri Malang. Hahaha.. (Alhamdulillah).
Aku baru
menyadari tentang Awan yang di bbm itu adalah kakak kelas yang tampang rumahnya
sudah aku ketahui itu, ketika ia bertanya dimana rumahku. Dan aku bertanya
sebaliknya, dimana rumahnya. Setelah dia menjawab dimana rumahnya, barulah aku
tersadar bahwa ia adalah kakak kelas misterius yang selama ini hanya saya
ketahui nama dan rumahnya. Hahahaha..
Awalnya kita
sama-sama cuek. Dia cuek, aku cuek.
Lalu..
perlahan kita sering bbman. Perlahan kita sering bercanda. Perlahan kita saling
perhatian, saling support. Dan perlahan aku jatuh cinta kepada Awan. Itu adalah
hal yang tidak aku duga, tidak aku kira sebelumnya. Bahwa aku akan jatuh cinta
kepada Awan.
Saat pertama kali kita bertemu. Kita pergi. Kita jalan
bareng, berdua. Aku tidak berani memeluknya dari belakang atau bahkan
menyentuhkan tanganku sedikit ke pinggangnya hahaha.. Eh meskipun aku belum
berani memeluknya atau memegangnya atau apapun, tetapi ya jangan dibayangkan
aku duduknya jauh di belakang Awan. Aku duduknya ya sewajarnya lah. Sewajarnya pasangan-pasangan
lain hahaha..
Dan wajar jika aku belum berani memeluknya, memegangnya atau
apapun. Karena aku tidak mungkin melakukan hal itu, kita baru pertama kali pergi.
Berdua. Kita baru pertama kali bertemu dengan sengaja setelah sekian lama
mungkin kita bertemu tanpa sengaja dan saling tahu tetapi tidak mengenal. Sekarang
kita bertemu dengan sengaja dan saling mengenal. Bahkan kita telah mengenal
perasaan kita masing-masing, antara perasaannya kepadaku dan sebaliknya.
Tetapi, aku tetap saja tidak berani menyentuhnya meskipun ia tahu aku telah
jatuh cinta dengannya dan sebaliknya. Karena sekali lagi, ini pertama kali kita
pergi (hanya) berdua dan dengan sengaja. Dan bagiku, ia adalah orang yang baik.
Aku tidak ingin ia merasa risih karena aku bersikap buruk ataupun tidak sopan.
Meskipun aku tahu, tidak semua orang baik membenci atau risih terhadap hal baik
tapi buruk. Kau mengerti?
Ketika itu
ia terlihat kurus. Ia habis sakit dan dirawat di rumah sakit. Tetapi katanya,
bukan hanya masalah sakit yang membuat badannya menjadi kurus. Tetapi juga
karena Uas. Dan mungkin juga banyak ujian-ujian lainnya atau tugas-tugas
lainnya yang membuat harinya sibuk sehingga kurang istirahat dan makan. Sekitar
lima hari sebelum ia masuk rumah sakit. Ia memang berkata mau pulang (dari
malang) karena sedang tidak enak badan. Seingatku, ia berkata bahwa ia sakit flu. Yang membuatku kagum
dengannya adalah ia tidak ingin aku khawatir pada sakitnya dengan cara ia tidak
langsung memberi tahuku bahwa ia
sedang sakit hingga di rawat di rumah sakit.
“anterin aku pulang dong, aku
gak berani pulang ini habis dari rumah temenku.”
“maaf
ya aku lagi di Dlanggu sama temenku, baru aja keluar. Maaf yaa.” Jawabnya
Oke, saat
itu aku menganggap dia mungkin malas keluar atau malas mengantarku pulang sehingga
beralasan seperti itu. Aku kesal, jengkel dan ingin marah sebenarnya. Karena
jujur saja, saat itu aku ingin sekali bertemu dengannya, tetapi susaaaaaah
sekali ingin bertemu dengannya. Haha.. Maklum susah ketemu, dia di Malang. Dan masa
PDKT kita adalah masa dimana Indonesia sedang mengalami musim hujan. Bisanya kita ketemu itu di malam hari, hari
jumat-minggu. Karena pagi aku sekolah dan ia liburnya hari jumat-minggu. Dan,
Sumpah saben bengi iku udan. Melaaaass -_-
Dan yaa,
minta diantarin pulang malam-malam dengan alasan takut di jalan sendirian itu
hanyalah modusan dengan maksut dan tujuan
agar bisa bertemu (ini konyol, tapi sungguh mengasikkan) hehe..
Ketika aku
bangun pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Aku mendapat satu bbm, kira-kira pukul 04.30 ia sudah bbm aku.
“selamat pagi. Maaf ya kemarin
aku sudah bohong sama kamu. Sebenernya aku ngga di Dlanggu. Aku sakit dan
dirawat di rumah sakit. Dan nanti aku mau operasi. Doain semoga operasinya
lancar ya? ({}).”
Yaa..
begitulah ia. Ia dengan caranya sendiri. Dan sampai sekarang aku belum meminta
maaf atas anggapan negatifku bahwa mungkin dia malas keluar atau malas mengantarku
pulang. Hehehe.. aku menyesal beranggapan seperti itu. Maaf yaa Awan :).
Satu hal
yang tidak aku duga dan tidak aku kira sebelumnya selain perlahan aku jatuh
cinta kepada Awan adalah kenyataan bahwa perlahan kita jadian hahaha.. tetapi
sungguh, dia itu mengagumkan!
By : Putri Dwi